UP TO ME

Rabu, 08 Februari 2012

Bill Gates,Sang penjual pizza dan coke

"One thing I love about this [decade] is this is a period where the reality is driving the expectation."
Bill Gates, 2004
International Consumer Electronics Show Keynote

William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.

Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang ‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.

Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai “era komputer di rumah-rumah” dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft. Komunikasi yang sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguh-sungguh pendapat kami. Semuanya berubah dalam dua dekade terakhir.

Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia juga menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan Microsoft.
Selain itu banyak sekali email dari dari luar Microsoft.

Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana pengalaman orang berkeluarga (menyenangkan!), film apa yang saya sukai (Schindler’s List dan Shadowlands), sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku untuk bisa menjawabnya (dan kebetulan saja juga menulis buku!).

Persoalannya, Gates menghabiskan waktu sepanjang hari menjawab email dan berceramah atau mengelola perusahaanya.

Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia tidak berkesempatan banyak berkomunikasi dengan kelompok yang beragam dan banyak sekali email yang tidak sempat dijawab.

Gates senang sekali menulis karena melalui tulisan ini membuatnya bisa berkomunikasi dengan kelompok yang lebih beragam tanpa harus teredit hingga terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang.
Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan melalui email.
Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara atau mendesaknya untuk menjawab pertanyaan di pameran-pameran komputer atau anak Sekolah mengirim surat kepadanya.

Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan satu pertanyaan yang penting untuk dia. Yang ingin diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat filosofis, seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai ekonomi pasar bebas.

Ia hanya ingin tahu, “apakah Gates sudah terlambat terjun ke industri software dan membangun sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?”.

Gates senang mendapat pertanyaan itu dan jawabannya selalu sama, “Inilah saatnya terjun ke bisnis software.”

Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun Microsoft lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan omset penjualan dua juta dollar setahun dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS.
Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja.
Karena Gates ingat bagaimana menariknya memulai sebuah perusahaan software, ia juga menikmati cerita keberhasilan orang lainnya.
Perusahaan software yang kecil selalu perlahan-lahan mulainya.
Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki gagasan. Ia, pria atau wanita, mencari beberapa teman yang tahu bagaimana membuat program dan mereka kemudian menelorkan sebuah produk.

Banyak sekali karya kesenian yang mereka lakukan karena mereka peduli dengan pekerjaan itu.

Biasanya mereka membuat produk untuk satu pelanggan dan karena hasilnya memuaskan, mereka segera mendapat pembeli lainnya.

Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan, strategi utamanya temukan lingkungan sosial yang pas.

Lupakan keinginan menciptakan program pengolah kata untuk menulis, atau program spreadsheet untuk menganalisis keuangan, atau produk utama lainnya yang saingannya sudah banyak.

Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa memberikan informasi praktis dalam bidang seperti obat-obatan, asuransi, akunting, arsitektur atau bidang pemerintahan.
Software seperti itu mendatangkan peruntungan yang kecil-kecilan.
Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang kecil-kecilan itu, Anda harus sampai pada tahapan peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko.

Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi memberikan jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal tahun 1980-an.

Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting. Kemudian Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS untuk IBM PC.
Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam software sistem operasi.

Tidak ada yang pernah mendengar mengenai Lotus sampai satu pemikiran cemerlang melaksanakan perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3 spreadsheet pertama yang dirancang khusus untuk IBM PC.

Apple’s Macintosh dan Microsoft Windows adalah sang pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan pengolahan grafik dan meninggalkan program lama yang hanya menampilkan teks.

Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda pun harus mengkonsentrasikan diri pada perubahan generasi, sesuatu yang diabaikan perusahaan besar. Dan taruhannya mahal sekali.

Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan berspekulasi software yang bisa digunakan pemakai komputer dengan cara menulis dengan tangan – bukan lagi menekan pada huruf – akan menjadi generasi baru software pengolah kata ada spreadsheet.

Mereka memulai menciptakan produk baru yang mereka pikir akan memenangkan persaingan. Mereka salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus saya anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi wiraswastawan software?
Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah ada.
Carilah lingkungan sosial anda sendiri.
Berhubunganlah dengan modal ventura.
Temukan orang yang cerdas.
Dan jangan lupakan coke dan pizza.
Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam yang larut.

Kisah Seorang Anak dan Paku


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah …

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik …”

10 Salam Super Mario Teguh (1)

1) "You are the strongest when relaxed and at peace"
2) "Tuhan tidak pernah memberikan harapan, tanpa kepantasan untuk mencapainya."
3) "Me + God = Enough"
4) "Bersungguhlah saat harapan Anda kecil, lebih bersungguhlah saat Anda mungkin kalah, dan makin bersungguh-sungguhlah saat Anda tidak mungkin menang. Itulah iman."
5) "Bila anda mencintai seseorang, bangunlah sebuah rumah yang indah dalam hati orang yang anda cintai."
6) "Bila Tuhan berkenan, Tuhan akan menjadikan kita apa pun yang kita mohonkan dariNya."
7) "Orang lain tidak bisa merendahkan Anda, jika Anda tidak mengizinkannya"
8) "Bila hati anda sedang dalam keadaan tidak damai, lakukanlah sesuatu yang dapat mendamaikan hati orang lain."
9) "Apapun yang terjadi,yang Anda yakini adalah kekuatan Anda
Apapun yang terjadi, Anda harus tetap pada tujuan Anda
Apapun yang terjadi, yang Anda yakini adalah yang akan terjadi."
10) "Ketulusan mungkin terlihat sederhana dan santun, tetapi ia memiliki kekuatan yang dijamin oleh keajaiban.

Disediakan kedudukan di antara para bintang bagi Anda yang memelihara ketulusan dalam kesantunan Anda, bahkan kepada mereka yang mengkhianati Anda."

Selasa, 07 Februari 2012

Si bodoh Milyarder

Ada satu cerita tentang orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Ketika masuk SD, dia benci membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah
Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.
Orangtuanya panik dan menirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang negative.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik disana.
Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.
Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impian dan mengubah sejarah.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.
Bagaimana seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak tebelakang, dan tidak punya harapan, serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas dan dianggap genius? Nah, Anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong, “Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negative”. Kesuksesan Adam Khoo pertama datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “Saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya juga bisa!”)
Kunci suksesnya yang kedua adakah bahwa dia mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di depan taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A, dia akan bangga luar biasa.
Kunci suksenya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori.

Tidak Tamat SD, menjadi motivator 1 di Indonesia

Sesuai dengan permintaan komentator di postingan  yang lalu tentang kisah sukses Donald J. Trump seorang milyuner asal negeri paman Sam Amerika, kali ini kita akan menceritakan kisah sukses Andrie Wongso, siapa dia..? yang mengaku bergelar SDTT [Sekolah Dasar Tidak Tamat], tetapi bisa menjadi the number one motivator di Indonesia. Selalu mengucapkan Selamat Pagi, kapan saja ketemu, siang, malam. Biar semangat.. he he he... Karena pagi itu identik dengan kegairahan, kesegaran, semangat, Semangat, Semangat...!!!
Andrie Wongso selalu menceritakan masa kecilnya yang sengsara di Malang. Anak kedua dari tiga bersaudara ini lahir dari keluarga Tionghoa miskin. Ia tidak tamat sekolah dasar, putus kelas enam, karena sekolah Tionghoa ditutup pemerintah Orde Baru. Tak putus asa, Andrie kecil menjual kue-kue di pasar dan toko-toko di Malang.

"Saya tidak pernah malu karena saya dan orang tua harus survive. Kalau nggak jualan ke pasar-pasar, kami makan apa?" ujar Andrie Wongso di Surabaya beberapa waktu lalu.

Usia 22 tahun hijrah ke Jakarta karena mendapat panggilan kerja sebagai seorang salesman di sebuah perusahaan sabun. Pekerjaan sales ini cukup memberinya waktu lowong, yang diisinya dengan berlatih kungfu. Kungfu bukan sekedar bela diri, namun juga mengandung nilai-nilai kedisiplinan, tanggungjawab, komitmen, perjuangan dan kemauan keras. Nilai-nilai luhur ini semakin membentuk jati diri Andrie Wongso. Selain itu, ketegaran orang tua Andrie dalam menghadapi kemiskinan juga berperan besar dalam pembentukan karakter dirinya.

Ketika film-film kungfu Hongkong mem-booming di tahun 70-an, hati Andrie muda tergelitik ingin menjadi seorang bintang film. Untuk menggapai cita-cita ini, tahun 1978 Andrie berhenti bekerja dan mulai mengirimkan lamaran ke perusahaan-perusahaan film di Hongkong. Namun selama tiga bulan tak ada satu pun perusahaan film yang memanggilnya. Masa-masa itu merupakan masa yang berat bagi Andrie muda. Ia mengalami tekanan mental yang luar biasa.

Tekanan hidup yang dialaminya ternyata tidak berhenti di situ saja. Pada saat bersamaan, salah satu orang tuanya meninggal. Bukan hal yang mudah bagi kita untuk membayangkan, apalagi menghadapi derita yang dialami Andrie Wongso. Andrie muda pulang ke Malang. Pada tahun 1979 kembali ke Jakarta untuk mengadu nasib. Kali ini Andrie tampil sebagai seorang pelayan toko yang hanya melayani pembeli tetapi tidak bisa masuk ke dalam toko, alias setengah kuli.

Untuk mengisi waktu luang, Andrie muda yang semakin beranjak dewasa mendirikan sebuah perguruan kungfu bernama Hap Kun Do. Hingga akhirnya penghasilan dari melatih kungfu yang diperolehnya lebih besar daripada gaji sebagai pelayan toko. Di sinilah kembali muncul impian untuk menjadi bintang film. Andrie lalu keluar dari pekerjaannya dan berlatih kungfu secara intensif selama dua minggu, kemudian mengirimkan foto dan surat lamaran ke Hongkong. Sungguh malang nasibnya ternyata masih di tolak.

Tiga bulan hidup dengan tanpa penghasilan bukan hal yang mudah untuk dilalui, sebab itu ia berusaha untuk memotivasi diri sendiri. Dan tiga bulan kemudian, akhirnya ia berhasil dan selama tiga tahun kemudian Andrie muda berhasil mewujudkan impiannya menjadi bintang film di Taiwan, meski bukan sebagai aktor utama.

Setelah tiga tahun menekuni profesi sebagai bintang film, Andrie kembali ke Indonesia dan mulai merintis jalan sebagai seorang pengusaha pembuat kartu ucapan. Tahun 1985 lahirlah Harvest. Pada awalnya bisnis ini tidak berjalan dengan mudah, berbagai macam penolakan dan hambatan selalu menghampirinya. Dimulai dari penjualan kartu secara keliling dari sebuah kamar kost, usaha tersebut berjalan sukses.

Hingga saat ini Harvest telah memiliki beberapa perusahaan pendamping. Boleh dibilang Andrie Wongso sejak tahun 80-an telah menjadi seorang motivator karena produk Harvest pada awalnya berupa kartu berisikan ucapan motivasi yang kemudian berkembang menjadi produk-produk inovatif lainnya. Tahun 1992 adalah momentum bagi Andrie Wongso untuk terjun secara total dalam bidang motivasi.

Dalam bidang motivation training, Andrie menggagas sebuah pemikiran filosofis Action and Wisdom Motivation Training. Filosofi terkenal dari Andrie Wongso adalah “Success is My Right” yang lahir delapan tahun yang lalu. Pelatihan yang diberikan Andrie Wongso kini sudah merambah ke seluruh lapisan, baik perguruan tinggi, BUMN, perusahaan swasta, atlet dan lain-lain.

"Masa, saya yang SD tidak tamat saja bisa (sukses), lha wong kalian yang sarjana, tamat SMA, lahir dari keluarga mampu, nggak sukses?" begitu kira-kira logika Pak Andrie. Maka, berbahagialah orang yang miskin, sekolah rendah, tapi sukses!

Begitulah kisah sukses Andrie Wongso seperti kisah sukses warga Tionghoa lain yang memulai usaha dari nol, jualan kelontong, Andrie Wongso berkembang seperti sekarang. Jadi pembicara di mana-mana. Termasuk menceramahi profesor doktor. So bagi kita yang masih belum pernah menikmati apa itu kesuksesan, marilah kita nikmati kehidupan kita yang sekarang tapi tetap bergerak menuju impian kita masing-masing. Tuhan mungkin menunda tapi tidak menolak. 

Kamis, 26 Januari 2012

The best thing in my life

BIANG LALA AYAH
Andai ayah bisa hidup menemaniku selamanya…
Mungkin aku akan mengajak ayah untuk duduk bersama melihat awan di bianglala…
Andai Ayah bisa hidup menemaniku selamanya…
Mungkin aku akan mengajak ayah untuk memakan es krim bersama di bianglala….
Andai Ayah bisa hidup menemaniku selamanya…
Mungkin aku akan mengajak ayah bergandeng tangan untuk membalut rasa takutku di bianglala…..
Tapi aku tidak tahu ayah dimana….
Ayah pergi…
Kemarin sepucuk surat datang dari malaikat kecil…
Ia berkata, ayah telah senang melihat putri kecilnya di bumi tersenyum senang di biang lala…”